"Bukankah kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua bibir." (QS. Ar-Rahman : 8-9). Allah SWT memerintahkan kepada setiap muslim agar memelihara ucapan-ucapannya sebagaimana ia memelihara perilakunya.
Inilah nilai sebuah perkataan dalam syariat Islam, sehingga menjadi sebuah keharusan seorang muslim untuk memelihara ucapannya sebagaimana dia memelihara makan dan minumnya. Menjauhi perkataan yang tidak bermanfaat seperti hgalnya dia menjauhi perkara-perkara haram dan syubhat.
Berikut ini adalah beberapa etika berbicara dalam Islam :
- Memilih pembicaraan yang bagus dan kata-kata yang paling baik ketika berbicara dengan orang lain sebagaimana dia memilih makanan yang paling lezat dan halal.
- Pelan-pelan dalam berbicara danmemberikan keterangan sehingga pendengar paham akan maksud pembicaraan itu dan mengerti tujuan dan arah pembicaraannya
- Berbicara kepada orang lain sesuai dengan kadar pemahamannya, sesuai intelektualitas dan tingkat keilmuannya.
- Menjauhi perdebatan dalam hadits-hadits yang tidak diketahui atau tidak diyakini keabsahannya, atau tidak mengerti hadits-hadits tersebut kecuali hanya berprasangka, karena berprasangka adalah pembicaraan yang paling bohong.
- Sedikit bicara kecuali jika merupakan jawaban, nasehat, amar ma'ruf nahi munkar atau ajakan dakwah kepada Allah.
- Menjauhi pembicaraan yang banyak, pembicaraan yang tiada nilainya dan pembicaraan yang tidak ada manfaatnya.
- Berpikir tentang apa yang akan dibicarakan sebelum disampaikan, berpikir akan akibat pembicaraannya itu.
- Menghormati orang yang lebih tinggi kedudukannya, lebih banyak ilmunya.
- Tidak terburu-buru bicara, sehingga orang yang sedang berbicara di sebuah majelis selesai dari pembicaraannya.
- Tidak memotong pembicaraan seseorang atau membenarkan, mengkritik, menyalahkan atau menghina pembicaraan itu.
- Bersuara pelan dan jangan berteriak-teriak (berteriak secara mengejutkan, bersuara keras karena emosi
- Selalu tenang dan murah senyum ketika berbicara serta tidak berwajah seram dan cemberut dihadapan orang lain.
- Menjauhi pembicaraan yang kotor dan perkataan yang berbau syahwat.
- Menghindari banyak sumpah ketika berbicara dan tidak bersumpah kecuali karena darurat.
- Menghindari sumpah dengan makhluk, nabi, ka'bah, malaikat, hidup, kemuliaan dan lain-lain.
- Mengusahakan lisannya agar selalu memperbanyak istighfar ketika menyadari kesalahan atau kejelekan ucapannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar