Kamis, 27 Desember 2012

GEMPA ACEH 2004 DAN GEMPA-GEMPA DAHSYAT DI DUNIA

                        

Kemarin, tanggal 26 Desember 2012, tepat 8 tahun sudah kita peringati terjadinya bencana terdahsyat di Indonesia Sampai saat ini. Gempa berkekuatan 9,1 Skala Richter yang mengakibatkan tsunami itu merenggut hampir 300 ribuan nyawa dan mengakibatkan kerusakan yang masif di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, antara lain : Indonesia, Thailand, Malaysia, Myanmar, Srilanka, India, Maladewa, Bangladesh, Somalia, Madagaskar, Tanzania, Kenya, Seychelles, Afrika Selatan.

Ketika itu tanggal 26 Desember 2004, saya berusia 17 tahun dan masih duduk dibangku SMA kelas III. Saya tinggal di sebuah desa di kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Saat itu kiri-kira jam 8 pagi saya masih bersantai di depan televisi karena memang hari Minggu. Tiba-tiba saja Ayah saya dari arah belakang rumah berjalan cepat ke tempat saya berada dan mengatakan sebuah kalimat dalam bahasa Jawa " ono lindu !". Ono lindu artinya " ada gempa ", saya penasaran karena dari tadi asyik menonton televisi tidak merasakan apa-apa.

Langsung saja Ayah mengajak ke belakang rumah dan betapa tercengang saya menyaksikan air bergejolak di empang (semacam kolam ikan). Kolam ikan itu berbentuk agak oval membujur dari arah barat laut ke tenggara. Saya ingat betul air itu bergejolak bolak-balik dari arah barat laut ke tenggara dengan jarak ombak terjauh dengan surutnya mencapai hampir 50 cm. Gejolak air itu berlangsung lebih dari 5 menit. Sayang saat itu saya belum mempunyai HP, kamera digital atau handycam sehingga fenomena unik itu tidak bisa saya abadikan.

Karena penasaran, saya langsung kembali ke depan layar televisi dan mencari tahu di mana sebenarnya daerah yang sedang dilanda gempa. Perkiraan saya waktu itu, mungkin terjadi gempa vulkanik dari gunung-gunung yang berada di selatan daerah saya (Gunung Welirang, Arjuno, Anjasmoro, Semeru, Bromo, Kelud) atau mungkin gempa tektonik di pantai selatan Pulau Jawa.

Tak lama kemudian muncul program breaking news di Metro TV. Benar saja, berita itu memberitahukan terjadinya gempa dahsyat yang terjadi di Aceh. Semakin tercengang hati saya setelah mengetahui bahwa gejolak air di belakang rumah itu adalah efek dari gempa yang terjadi di Aceh. Subhanallah, begitu jauh jaraknya tapi nyata buktinya. Nalar saya, mungkin karena sifat air itu mencari kestabilan sehingga ketika lempeng Indo-Austaralia bergeser, air di belakang rumah saya itu mencari kestabilan, apalagi didukung bentuk kolam yang oval dan arahnya yang juga mungki sama dengan arah pergeseran lempeng. Wallahu a'lam, hanya Allah Yang Maha Mengetahui.

Sekedar pengetahuan, berikut ini gempa-gempa dahsyat yang terjadi di abad 20 hingga awal abad 21


22 Mei 1960 - Chile, gempa berskala 9,5 Skala Richter mengguncang Santiago dan Concepcion, menyebabkan gelombang laut dan ledakan gunung api. Sekitar 5000 orang tewas dan 2 juta orang kehilangan rumah.

28 Maret 1964
- Alaska, gempa dan tsunami yang terjadi sesudahnya merenggut 125 nyawa dan menyebabkan kerugian $310 juta. Gempa skala 9,2 SR ini menyerang Alaska dan bagian barat Yukon Territory serta British Columbia di Kanada.

26 Desember 2004
- Indonesia, gempa 9,1 SR menyerang pesisir Provinsi Aceh di Indonesia, menyebabkan tsunami yang membunuh 226 ribu orang di Indonesia, Sri Lanka, Thailand, India, dan sembilan negara lainnya.

4 November 1952 - Rusia, gempa 9 SR menyebabkan tsunami yang mencapai Kepulauan Hawaii. Tidak ada korban jiwa dalam gempa ini.

11 Maret 2011 - Jepang, gempa 9 SR yang mengakibatkan Tsunami dahsyat. Lebih dari 15 ribu orang tewas akibat kombinasi gempa dan tsunami.

27 Februari 2010 - Chile, gempa 8,8 SR dan tsunami menyebabkan tewasnya 500 orang dan kerusakan $30 miliar, merusak ratusan ribu rumah dan menghancurkan jalan-jalan tol serta jembatan.

31 Januari 1906 - Ekuador, gempa 8,8 SR menyerang pesisir Ekuador dan Kolombia, menyebabkan tsunami yang menewaskan 1000 orang. Getarannya terasa di sepanjang pesisir Amerika Tengah dan bahkan sampai San Francisco dan barat Jepang.

11 April 2012 - Gempa 8,7 SR menyerang Aceh, 495,6 km dari barat daya Banda Aceh. Getarannya terasa sejauh Singapura, Thailand, dan India.

4 Februari 1965 - Alaska, gempa 8,7 SR menghasilkan tsunami yang mencapai 10,7 meter tingginya di Pulau Shemya.

28 Maret 2005 - Gempa 8,6 SR di Nias, Sumatra membunuh 1300 orang.


Sumber: Reuters/Situs U.S. Geological Survey Earthquake - http://earthquake.usgs.gov/


Sabtu, 24 November 2012

Ungkapan-Ungkapan Dalam Mendidik Anak






Jika anak di besarkan dengan celaan, ia belajar memaki

Jika anak di besarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi

Jika anak di besarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah

Jika anak di besarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri

Jika anak di besarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri

Jika anak di besarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah

Jika anak di besarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri

Jika anak di besarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri

Jika anak di besarkan dengan pujian, ia belajar menghargai

Jika anak di besarkan dengan penerimaan, ia belajar mencinta

Jika anak di besarkan dengan dukungan, ia belajar menenangi diri

Jika anak di besarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan

Jika anak di besarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawaan

Jika anak di besarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan

Jika anak di besarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan

Jika anak di besarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan

Jika anak di besarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran


Diambil dari Kisah Penuh Hikmah

Jumat, 23 November 2012

PUASA DI BULAN MUHARRAM




Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah dimana empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Allah swt  berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya jumlah bulan di kitabullah (Al Quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram,” (QS. At Taubah: 36)

Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan dimuliakan oleh masyarakat Jahiliyah. Pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan bentuk persengketaan lainnya. Kemudian ketika Islam datang, bulan haram ditetapkan dan dipertahankan sementara tradisi jahiliyah yang lain dihapuskan termasuk kesepakatan tidak berperang.

Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, sehingga bulan ini disebut bulan Allah (syahrullah). Pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan Nabi Musa as dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Mereka memuliakannya dengan berpuasa. Kemudian Rasulullah saw menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai rasa syukur atas pertolongan Allah.

Masyarakat Jahiliyah sebelumnya juga berpuasa. Puasa 10 Muharram tadinya hukumnya wajib, kemudian berubah menjadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan.
Ketika Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam telah berhijrah dan tiba di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah ternyata juga bershaum pada hari tersebut. Maka beliau bertanya kepada mereka. Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh shahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu’anhuma :
Bahwa Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ketika tiba di Madinah, beliau mendapat Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura. Maka beliau bertanya (kepada mereka) : “Hari apakah ini yang kalian bershaum padanya?” Maka mereka menjawab : “Ini merupakan hari yang agung, yaitu pada hari tersebut Allah menyelamatkan Musa beserta kaumnya dan menenggelamkan Fir’aun bersama kaumnya. Maka Musa bershaum pada hari tersebut dalam rangka bersyukur (kepada Allah). Maka kami pun bershaum pada hari tersebut” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.” Maka Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bershaum pada hari tersebut dan memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari tersebut. [HR. Al-Bukhari 2004, 3397, 3943, 4680, 4737. Muslim 1130]

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)
Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang shaum pada hari Asyura`, maka beliau menjawab :
“(Shaum tersebut) menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.” [HR. Muslim 1162)
Walaupun ada kesamaan dalam ibadah, khususnya berpuasa, tetapi Rasulullah saw memerintahkan pada umatnya agar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yahudi, apalagi oleh orang-orang musyrik. Oleh karena itu beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura.

Secara umum, puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan. Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11. Ketiga, puasa pada tanggal 10 saja, hal ini karena ketika Rasulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para sahabat berkata: “Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Shaum ‘Asyura` memiliki empat tingkatan :
Tingkat Pertama : bershaum pada tanggal 9, 10, dan 11. Ini merupakan tingkatan tertinggi. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad : Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. Selisihilah kaum Yahudi.” Dan karena seorang jika ia bershaum (pada) 3 hari (tersebut), maka ia sekaligus memperoleh keutamaan shaum 3 hari setiap bulan.

Tingkat Kedua : bershaum pada tanggal 9 dan 10. Berdasarkan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Kalau saya hidup sampai tahun depan, niscaya aku bershaum pada hari ke-9.” Ini beliau ucapkan ketika disampaikan kepada beliau bahwa kaum Yahudi juga bershaum pada hari ke-10, dan beliau suka untuk berbeda dengan kaum Yahudi, bahkan dengan semua orang kafir.

Tingkat Ketiga : bershaum pada tanggal 10 dan 11.

Tingkat Keempat : bershaum pada tanggal 10 saja. Di antara ‘ulama ada yang berpendapat hukumnya mubah, namun ada juga yang berpendapat hukumnya makruh.
Yang berpendapat hukumnya mubah berdalil dengan keumuman sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam ketika beliau ditanya tentang shaum ‘Asyura`, maka beliau menjawab “Saya berharap kepada Allah bahwa shaum tersebut menghapuskan dosa setahun sebelumnya.” Beliau tidak menyebutkan hari ke-9.

Sementara yang berpendapat hukumnya makruh berdalil dengan sabda Nabi shalallahu’alaihi wa sallam : “Selisihilah kaum Yahudi. Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” Dalam lafazh lain, “Bershaumlah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.” Sabda beliau ini berkonsekuensi wajibnya menambahkan satu hari dalam rangka menyelisihi (kaum Yahudi), atau minimalnya menunjukkan makruh menyendirikan shaum pada hari itu (hari ke-10) saja. Pendapat yang menyatakan makruh menyendirikan shaum pada hari itu saja merupakan pendapat yang kuat.”

Kesibukan yang ada, terkadang membuat kita lupa esok tanggal berapa, jika saat ini keluarga kajian dekat dengan alat yang bisa mengingatkan keluarga kajian semua akan pentingnya shaum bulan Muharram, kita buat “reminder” yuk, bersiap menyambut keutamaannya dengan berniat untuk melaksanakannya esok di tanggal 9, 10 Muharram. Selamat menempuh tahun baru dengan peluang kesuksesan dan kenikmatan memperoleh rizki di dunia untuk mendapatkan akhiratnya.

Dikutip dari radiopengajian.com

Minggu, 15 Juli 2012

SIKAP TERLARANG KECUALI DI MEDAN PERANG
 

 
     Kekalahan kaum Quraisy dalam perang Badar mendidihkan aroma kebencian terhadap kaum Muslim. Hati kaum Quraisy membara dibakar dendam gara-gara para pemimpin dan bangsawan mereka tewas akibat hunusan pedang tentara Muslim.

      Mereka kembali menghimpun kekuatan, setelah genap setahun, persiapan merekapun matang. Tak kurang dari 3000 pasukan Quraisy berhimpun bersama sekutu dari kabilah-kabilah kecil. Mereka juga dilengkapi dengan 3000 unta, 200 penunggang kuda dan 700 pasukan berebaju besi. Selain itu para Quraisy juga membawa 15 wanita untuk mengangkat semangat pasukan perang mereka.

       Pasukan Muslim di Madinah pun bukannya tak tahu. Rasulullah mengetahui rencana serangan itu dari informasi Al Abbas bin Abdul Muththalib yang memata-matai setiap tindakan Quraisy beserta persiapan militernya. Madinah pun dalam keadaan siaga satu. Tak seorang pun lepas dari senjatanya, sekalipun dalam keadaan Sholat

     Tepat pada hari Jumat, 6 Syawal 3 Hijriah, pasukan Quraisy yang dikomandoi Abu Sufyan bin Harb telah tiba di Ainain, daerah dekat bukit Uhud yang letaknya di sebelah utara Madinah. Serangan pasukan Quraisy itu langsung disambut 700 pasukan Muslim, yang tiba di bukit Uhud Sabtu, 7 Syawal 3 H. Rasulullah langsung mengatur formasi perang pasukannya. Beliau melarang semua pasukan untuk melancarkan serangan kecuali atas perintahnya. Beliau menganjurkan penduduk Muslim di Madinah untuk berperang, meningkatkan kesabaran dan keteguhan pasukan selama peperangan, dan meniupkan keberanian dan patriotisme di tengah sahabat. Dalam peperangan itu Rasulullah mengenakan dua lapis baju besi. Sambil menghunuskan pedang tajam ke udara, Beliau berkata "Siapakah yang ingin mengambil pedang ini menurut haknya?"

     Ada beberapa orang maju ke hadapan Beliau, siap untuk mengambilnya. Diantaranya adalah Ali bin Abu Thalib, Az Zubair bin Al Awwam, dan Umar bin Khattab. Namun pedang itu belum juga diserahkan kepada seorangpun. Sehingga Abu Dujanah Simak bin Kharasyah maju ke depan sambil bertanya, "Apa haknya wahai Rasulullah?" 

    Hendaklah engkau membabatkan pedang ini ke wajah-wajah musuh hingga bengkok!" Jawab Rasul. Abu Dujanah pun menjawab, "Aku akan mengambilnya menurut haknya wahai Rasulullah." Lalu Beliau memberikan pedang itu kepadanya.

    Abu Dujanah adalah seorang lelaki pemberani yang terkesan sombong. Dia mempunyai sorban merah. Jika sorban itu sudah dikenakan, maka semua orang tahu bahwa dia akan berperang sampai mati. Setelah mengambil pedang dari Rasulullah, dia pun mengikatkan sorban merah di kepala, lalu berjalan mengambil tempat di antara dua pasukan. Saat itu Rasulullah bersabda, "Sungguh itu adalah cara yang dibenci Allah kecuali di tempat seperti ini." (diambil dari Majalah Al-Falah edisi April 2012 )

Jumat, 13 Juli 2012

"SEDIKIT" MASALAH PENDIDIKAN

                                            

     
Bulan Juli merupakan tahun baru di dunia pendidikan Indonesia. Namanya tahun baru, semua menyambut dengan gembira dan suka cita. Seolah-olah kehidupan dimulai lagi saat itu.Tetapi ternyata tidak sedikit juga yang merasakan hal yang sebaliknya.

    Sama halnya dengan bidang kehidupan yang lain, dunia pendidikan juga memiliki banyak permasalahan yang kompleks, baik masalah yang sudah klasik maupun masalah-masalah baru yang muncul seiring perkembangan dunia pendidikan Indonesia.
Sebelum tahun ajaran baru, tentulah didahului akhir tahun pelajaran. Di akhir tahun ajaran ada hal yang setiap tahun pasti dianggap sebagai permasalahan klasik di bidang akademik. Hal tersebut adalah tahap evaluasi belajar terakhir bagi  peserta didik baik di tingkat dasar, menengah pertama maupun menengah atas. Pos evaluasi tersebut sekarang kita kenal dengan UN (Ujian Nasional).
Banyak yang menganggap UN merupakan kebijakan yang tidak tepat. Salah satu pendapat yang umum kita dengar adalah UN yang hanya dilaksanakan selama tiga hari tidak bisa dijadikan tolok ukur kemampuan siswa yang telah menempuh pendidikan selama beberapa tahun. Tidak bisa kita pungkiri bahwa  mungkin saja selama hari H tersebut siswa tidak berada pada kondisi terbaik mereka, entah yang berhubungan dengan fisik maupun psikis mereka. Tentu saja mereka yang mendapati kondisi tersebut akan mengalami kerugian yang besar, karena mungkin saja nilai mereka bisa anjlok seketika itu walaupun kemampuan mereka sebenarnya mumpuni.

     Tidak hanya sampai disitu, ekspos media yang berlebihan dalam pemberitaan Ujian Nasional berdampak buruk terhadap dunia pendidikan. Siswa mungkin merasa mendapat tekanan psikologis yang cukup berat. Kita mungkin sudah akrab dengan kegiatan istighosah yang marak dilakukan menjelang UN, histeria bahkan pingsannya siswa menjadi hal yang kerap terjadi pada kegiatan tersebut. Ekspos media yang berlebihan juga menggiring persepsi masyarakat terhadap Ujian Nasional. Masyarakat menganggap nilai UN sebagai hal yang paling penting, bahkan menjadi tujuan utama belajar di sekolah. Dari situlah muncul tindak-tindak kecurangan yang dilakukan baik oleh siswa bahkan dari pihak sekolah sendiri.

 
     Masalah lain yang muncul adalah masalah yang berhubungan dengan keadaan ekonomi masyarakat. Walaupun pemerintah pusat sudah mengucurkan dana BOS dan di beberapa daerah juga ada BOPDA, tetap saja itu belumlah bisa menutupi segala kebutuhan siswa di sekolah. Pada tahun ajaran baru, masalah biaya biasa muncul pada sekolah menengah yang mana ketika daftar ulang pasti menyodorkan rincian biaya-biaya yang tidak sedikit. Mungkin kalau dirata-rata orang tua siswa harus menyiapkan dana antara 1 - 1,5 juta bahkan lebih. Biaya sebesar itu paling banyak untuk sumbangan pembangunan dan seragam siswa. Padahal itu masih di sekolah negeri, tentu semakin besar jumlahnya jika di sekolah swasta.

      Namun bagaimanapun juga, pendidikan merupakan bidang utama yang harus mendapat perhatian lebih tidak hanya dari pemerintah melainkan dari masyarakat sendiri. Dalam hal apapun di dunia ini pasti selalu ada masalah yang menghampiri kita. Tapi tidak berarti kita tidak berusaha untuk selalu mencapai hal yang terbaik. Semua tergantung niat kita sendiri. Semoga Indonesia semakin jaya.........