Jumat, 13 Juli 2012

"SEDIKIT" MASALAH PENDIDIKAN

                                            

     
Bulan Juli merupakan tahun baru di dunia pendidikan Indonesia. Namanya tahun baru, semua menyambut dengan gembira dan suka cita. Seolah-olah kehidupan dimulai lagi saat itu.Tetapi ternyata tidak sedikit juga yang merasakan hal yang sebaliknya.

    Sama halnya dengan bidang kehidupan yang lain, dunia pendidikan juga memiliki banyak permasalahan yang kompleks, baik masalah yang sudah klasik maupun masalah-masalah baru yang muncul seiring perkembangan dunia pendidikan Indonesia.
Sebelum tahun ajaran baru, tentulah didahului akhir tahun pelajaran. Di akhir tahun ajaran ada hal yang setiap tahun pasti dianggap sebagai permasalahan klasik di bidang akademik. Hal tersebut adalah tahap evaluasi belajar terakhir bagi  peserta didik baik di tingkat dasar, menengah pertama maupun menengah atas. Pos evaluasi tersebut sekarang kita kenal dengan UN (Ujian Nasional).
Banyak yang menganggap UN merupakan kebijakan yang tidak tepat. Salah satu pendapat yang umum kita dengar adalah UN yang hanya dilaksanakan selama tiga hari tidak bisa dijadikan tolok ukur kemampuan siswa yang telah menempuh pendidikan selama beberapa tahun. Tidak bisa kita pungkiri bahwa  mungkin saja selama hari H tersebut siswa tidak berada pada kondisi terbaik mereka, entah yang berhubungan dengan fisik maupun psikis mereka. Tentu saja mereka yang mendapati kondisi tersebut akan mengalami kerugian yang besar, karena mungkin saja nilai mereka bisa anjlok seketika itu walaupun kemampuan mereka sebenarnya mumpuni.

     Tidak hanya sampai disitu, ekspos media yang berlebihan dalam pemberitaan Ujian Nasional berdampak buruk terhadap dunia pendidikan. Siswa mungkin merasa mendapat tekanan psikologis yang cukup berat. Kita mungkin sudah akrab dengan kegiatan istighosah yang marak dilakukan menjelang UN, histeria bahkan pingsannya siswa menjadi hal yang kerap terjadi pada kegiatan tersebut. Ekspos media yang berlebihan juga menggiring persepsi masyarakat terhadap Ujian Nasional. Masyarakat menganggap nilai UN sebagai hal yang paling penting, bahkan menjadi tujuan utama belajar di sekolah. Dari situlah muncul tindak-tindak kecurangan yang dilakukan baik oleh siswa bahkan dari pihak sekolah sendiri.

 
     Masalah lain yang muncul adalah masalah yang berhubungan dengan keadaan ekonomi masyarakat. Walaupun pemerintah pusat sudah mengucurkan dana BOS dan di beberapa daerah juga ada BOPDA, tetap saja itu belumlah bisa menutupi segala kebutuhan siswa di sekolah. Pada tahun ajaran baru, masalah biaya biasa muncul pada sekolah menengah yang mana ketika daftar ulang pasti menyodorkan rincian biaya-biaya yang tidak sedikit. Mungkin kalau dirata-rata orang tua siswa harus menyiapkan dana antara 1 - 1,5 juta bahkan lebih. Biaya sebesar itu paling banyak untuk sumbangan pembangunan dan seragam siswa. Padahal itu masih di sekolah negeri, tentu semakin besar jumlahnya jika di sekolah swasta.

      Namun bagaimanapun juga, pendidikan merupakan bidang utama yang harus mendapat perhatian lebih tidak hanya dari pemerintah melainkan dari masyarakat sendiri. Dalam hal apapun di dunia ini pasti selalu ada masalah yang menghampiri kita. Tapi tidak berarti kita tidak berusaha untuk selalu mencapai hal yang terbaik. Semua tergantung niat kita sendiri. Semoga Indonesia semakin jaya.........
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar