Kemarin, tanggal 26 Desember 2012, tepat 8 tahun sudah kita peringati terjadinya bencana terdahsyat di Indonesia Sampai saat ini. Gempa berkekuatan 9,1 Skala Richter yang mengakibatkan tsunami itu merenggut hampir 300 ribuan nyawa dan mengakibatkan kerusakan yang masif di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, antara lain : Indonesia, Thailand, Malaysia, Myanmar, Srilanka, India, Maladewa, Bangladesh, Somalia, Madagaskar, Tanzania, Kenya, Seychelles, Afrika Selatan.
Ketika itu tanggal 26 Desember 2004, saya berusia 17 tahun dan masih duduk dibangku SMA kelas III. Saya tinggal di sebuah desa di kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Saat itu kiri-kira jam 8 pagi saya masih bersantai di depan televisi karena memang hari Minggu. Tiba-tiba saja Ayah saya dari arah belakang rumah berjalan cepat ke tempat saya berada dan mengatakan sebuah kalimat dalam bahasa Jawa " ono lindu !". Ono lindu artinya " ada gempa ", saya penasaran karena dari tadi asyik menonton televisi tidak merasakan apa-apa.
Langsung saja Ayah mengajak ke belakang rumah dan betapa tercengang saya menyaksikan air bergejolak di empang (semacam kolam ikan). Kolam ikan itu berbentuk agak oval membujur dari arah barat laut ke tenggara. Saya ingat betul air itu bergejolak bolak-balik dari arah barat laut ke tenggara dengan jarak ombak terjauh dengan surutnya mencapai hampir 50 cm. Gejolak air itu berlangsung lebih dari 5 menit. Sayang saat itu saya belum mempunyai HP, kamera digital atau handycam sehingga fenomena unik itu tidak bisa saya abadikan.
Karena penasaran, saya langsung kembali ke depan layar televisi dan mencari tahu di mana sebenarnya daerah yang sedang dilanda gempa. Perkiraan saya waktu itu, mungkin terjadi gempa vulkanik dari gunung-gunung yang berada di selatan daerah saya (Gunung Welirang, Arjuno, Anjasmoro, Semeru, Bromo, Kelud) atau mungkin gempa tektonik di pantai selatan Pulau Jawa.
Tak lama kemudian muncul program breaking news di Metro TV. Benar saja, berita itu memberitahukan terjadinya gempa dahsyat yang terjadi di Aceh. Semakin tercengang hati saya setelah mengetahui bahwa gejolak air di belakang rumah itu adalah efek dari gempa yang terjadi di Aceh. Subhanallah, begitu jauh jaraknya tapi nyata buktinya. Nalar saya, mungkin karena sifat air itu mencari kestabilan sehingga ketika lempeng Indo-Austaralia bergeser, air di belakang rumah saya itu mencari kestabilan, apalagi didukung bentuk kolam yang oval dan arahnya yang juga mungki sama dengan arah pergeseran lempeng. Wallahu a'lam, hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Sekedar pengetahuan, berikut ini gempa-gempa dahsyat yang terjadi di abad 20 hingga awal abad 21
22 Mei 1960 -
Chile, gempa berskala 9,5 Skala Richter mengguncang Santiago dan Concepcion,
menyebabkan gelombang laut dan ledakan gunung api. Sekitar 5000 orang tewas
dan 2 juta orang kehilangan rumah.
28 Maret 1964 - Alaska, gempa dan tsunami yang terjadi sesudahnya merenggut 125 nyawa dan menyebabkan kerugian $310 juta. Gempa skala 9,2 SR ini menyerang Alaska dan bagian barat Yukon Territory serta British Columbia di Kanada.
26 Desember 2004 - Indonesia, gempa 9,1 SR menyerang pesisir Provinsi Aceh di Indonesia, menyebabkan tsunami yang membunuh 226 ribu orang di Indonesia, Sri Lanka, Thailand, India, dan sembilan negara lainnya.
4 November 1952 - Rusia, gempa 9 SR menyebabkan tsunami yang mencapai Kepulauan Hawaii. Tidak ada korban jiwa dalam gempa ini.
11 Maret 2011 - Jepang, gempa 9 SR yang mengakibatkan Tsunami dahsyat. Lebih dari 15 ribu orang tewas akibat kombinasi gempa dan tsunami.
27 Februari 2010 - Chile, gempa 8,8 SR dan tsunami menyebabkan tewasnya 500 orang dan kerusakan $30 miliar, merusak ratusan ribu rumah dan menghancurkan jalan-jalan tol serta jembatan.
31 Januari 1906 - Ekuador, gempa 8,8 SR menyerang pesisir Ekuador dan Kolombia, menyebabkan tsunami yang menewaskan 1000 orang. Getarannya terasa di sepanjang pesisir Amerika Tengah dan bahkan sampai San Francisco dan barat Jepang.
11 April 2012 - Gempa 8,7 SR menyerang Aceh, 495,6 km dari barat daya Banda Aceh. Getarannya terasa sejauh Singapura, Thailand, dan India.
4 Februari 1965 - Alaska, gempa 8,7 SR menghasilkan tsunami yang mencapai 10,7 meter tingginya di Pulau Shemya.
28 Maret 2005 - Gempa 8,6 SR di Nias, Sumatra membunuh 1300 orang.
Sumber: Reuters/Situs U.S. Geological Survey Earthquake - http://earthquake.usgs.gov/
28 Maret 1964 - Alaska, gempa dan tsunami yang terjadi sesudahnya merenggut 125 nyawa dan menyebabkan kerugian $310 juta. Gempa skala 9,2 SR ini menyerang Alaska dan bagian barat Yukon Territory serta British Columbia di Kanada.
26 Desember 2004 - Indonesia, gempa 9,1 SR menyerang pesisir Provinsi Aceh di Indonesia, menyebabkan tsunami yang membunuh 226 ribu orang di Indonesia, Sri Lanka, Thailand, India, dan sembilan negara lainnya.
4 November 1952 - Rusia, gempa 9 SR menyebabkan tsunami yang mencapai Kepulauan Hawaii. Tidak ada korban jiwa dalam gempa ini.
11 Maret 2011 - Jepang, gempa 9 SR yang mengakibatkan Tsunami dahsyat. Lebih dari 15 ribu orang tewas akibat kombinasi gempa dan tsunami.
27 Februari 2010 - Chile, gempa 8,8 SR dan tsunami menyebabkan tewasnya 500 orang dan kerusakan $30 miliar, merusak ratusan ribu rumah dan menghancurkan jalan-jalan tol serta jembatan.
31 Januari 1906 - Ekuador, gempa 8,8 SR menyerang pesisir Ekuador dan Kolombia, menyebabkan tsunami yang menewaskan 1000 orang. Getarannya terasa di sepanjang pesisir Amerika Tengah dan bahkan sampai San Francisco dan barat Jepang.
11 April 2012 - Gempa 8,7 SR menyerang Aceh, 495,6 km dari barat daya Banda Aceh. Getarannya terasa sejauh Singapura, Thailand, dan India.
4 Februari 1965 - Alaska, gempa 8,7 SR menghasilkan tsunami yang mencapai 10,7 meter tingginya di Pulau Shemya.
28 Maret 2005 - Gempa 8,6 SR di Nias, Sumatra membunuh 1300 orang.
Sumber: Reuters/Situs U.S. Geological Survey Earthquake - http://earthquake.usgs.gov/